Minggu, 17 Oktober 2010

Tholabul 'Ilmi Hari Ini

Alhamdulillah, hari ini aku bisa mengikuti kembali  kajian  di radio rodja, sebuah radio  penegak sunnah. Sebuah sarana tholabul 'ilmi yang luar biasa sekali. Saya menyebut demikian bukan tanpa dasar. Di tengah gelombang fitnah syubhat agama yang merajalela, radio ini consist  dengan dakwah Tauhidnya yang terus mendakwahkan kemurnian Dienul Islam tanpa kesyirikan sekecil apapun. Saya sendiri heran bagaimana dengan biaya operasional radio yang tentunya tidak kecil karena disini tidak ada iklan. Betul-betul bersih dari iklan. Radio ini murni berisikan tilawah Qur'an dan kajian dari ilmuwan-ilmuwan yang qualified di bidangnya.
Di tengah keheranan saya, Subhanallah Alloh SWT memberikan lintasan di fikiran saya bahwa segala hal tidak dapat diukur hanya dari sisi materi. Aku teringat firman Allah dalam surat Muhammad (47): 7

7. Hai orang-orang mukmin, jika kamu menolong (agama) Allah, niscaya Dia akan menolongmu dan meneguhkan kedudukanmu.

Kembali ke materi hari ini, judulnya Peringatan Terhadap Tipu Muslihat Iblis. Wah kelihatannya serem yah......Tapi sebagai seorang mukmin kita wajib lho mengenal apa saja tipu muslihatnya syaithan dan bala tentaranya sehingga  kita bisa hidup dengan hati-hati. Kajian yang diambil dari buku Talbis Iblis tulisan Imam Ibnul Jauzi ini entah sudah episode yang keberapa aku lupa. So langsung saja ya aku tulis disini agar bisa bermanfaat untuk semua.
Imam Ibnul Jauzi berkata:"Ketahuilah bahwa ketika Alloh SWT menciptakan manusia maka ada 2 materi di dalamnya yaitu Syahwat dan akal. Dan Alloh SWT menciptakan kedua materi itu tentunya terdapat manfaat yang begitu besar"
Sebagai contoh syahwat dipergunakan untuk:
- Untuk memiliki keturunan
- Untuk mencari ma'isyah/penghidupan dunia
- Adanya marah untuk membela harga diri
Sedangkan akal berguna untuk menyeimbangkan syahwat, hawa serta kemarahan tersebut. Sehingga kewajiban seorang mukmin yang diberi akal adalah waspada dari godaan syaithan. Dalam hal ini Alloh SWT memperingatkan di dalam al Qur'an diantaranya:
1. Surat Al Baqoroh ayat 168-169
  
168. Hai sekalian manusia, makanlah yang halal lagi baik dari apa yang terdapat di bumi, dan janganlah kamu mengikuti langkah-langkah syaitan; karena Sesungguhnya syaitan itu adalah musuh yang nyata bagimu.
169. Sesungguhnya syaitan itu hanya menyuruh kamu berbuat jahat dan keji, dan mengatakan terhadap Allah apa yang tidak kamu ketahui.

2. Syaithan menakut-nakuti manusia dengan kemiskinan sehingga manusia cenderung kikir
    Di dalam surat Al Baqoroh (2)  ayat 268, Alloh SWT telah menjelaskan:
    268. Syaitan menjanjikan (menakut-nakuti) kamu dengan kemiskinan dan menyuruh kamu berbuat kejahatan (kikir);   sedang Allah menjadikan untukmu ampunan daripada-Nya dan karunia[170]. dan Allah Maha Luas (karunia-Nya) lagi Maha Mengetahui.

3. Menimbulkan atau menyebarkan bibit-bibit permusuhan di hati sesama muslim sehingga timbul rasa benci atau  dengki serta mencari-cari kesalahan di antara sesama muslim. Alloh SWT menjelaskan di dalam surat Al Maidah (5) ayat 91:

91. Sesungguhnya syaitan itu bermaksud hendak menimbulkan permusuhan dan kebencian di antara kamu lantaran (meminum) khamar dan berjudi itu, dan menghalangi kamu dari mengingat Allah dan sembahyang; Maka berhentilah kamu (dari mengerjakan pekerjaan itu).

4. Menimbulkan rasa sombong atau merasa lebih baik dari manusia lainnya.
Sifat ini sangat mirip dengan sifat syaithan/Iblis yang tidak mau sujud kepada nabi Adam karena dia merasa lebih tinggi karena diciptakan dari api, sedangkan nabi Adam diciptakan dari tanah

5. Terkadang syaithan menjelma sebagai orang yang memberi nasihat padahal muatan nasihatnya adalah pemutarbalikan fakta dan racun yang siap membinasakan. Hal ini terjadi ketika Iblis menggoda nabi Adam agar memakan buah khuldi dan menerangkan alasannya mengapa Alloh SWT melarang nabi Adam memakannya yaitu supaya tidak kekal di surga. Iblis berkata bahwa dia hanya ingin memberi nasihat kepada nabi Adam 

6. Menimbulkan rasa enggan untuk bersyukur

Imam Ibnul Qoyyim  mengatakan kembali: "Karena syaithan itu menongkrongi hati manusia, maka hendaknya manusia:
a. melindungi hati dengan dzikrullah
b. Memberi makan hati dengan ilmu

 I'tibar:
"jika kamu menolong (agama) Allah, niscaya Dia akan menolongmu dan meneguhkan kedudukanmu"

Tidak ada komentar:

Posting Komentar