Jumat, 30 Desember 2011

MEMAKNAI TAHUN BARU



(1. Demi masa. 2. Sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam kerugian,  3. Kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan nasehat menasehati supaya mentaati kebenaran dan nasehat menasehati supaya menetapi kesabaran.)   (QS: Al’Ashr: 1-3)

Waktu terus berjalan…
Berjalan tanpa peduli …
Beruntunglah orang yang memanfaatkannya…
Merugilah manusia yang menyia-nyiakannya…
   
Bergantinya tahun dari 2011 menuju 2012 merupakan salah satu contoh bergantinya atau berputarnya waktu.
Tidak selayaknya berputarnya waktu tersebut diisi dengan kegiatan yang merugikan dan mubadzir. Ceremonial-ceremonial yang datangnya bukan dari ajaran Islam seperti :
  • meniup terompet, 
  • meledakkan petasan dimana-mana sehingga mengganggu ketenangan masyarakat yang ingin beristirahat, 
  • bakar ayam, 
  • berkumpul-kumpul di suatu tempat,
  • berkonvoi rame-rame sehingga memacetkan lalu lintas, 
  • menyia-nyiakan waktu dengan begadang sampai tengah malam 
  • meninggalkan sholat wajib akibat begadang, 
  • apalagi na'udzubillah ada yang bermaksiat dengan minuman keras dan berzina 

Sudah seharusnya tradisi-tradisi semacam itu kita jauhi dan ingkari.
Sudah selayaknya kita didik dan fahamkan anak-anak kita apakah makna perputaran waktu.
Sudah saatnya kita tanamkan kepada mereka bagaimana cara menyikapi hal ini.

Allah SWT, Dzat Yang Maha Perkasa telah memberikan petunjuk yang sungguh luar biasa bagi manusia-manusia yang diberi akal sempurna bagaimanakah seharusnya menyikapi bergantinya tahun serta silih bergantinya malam dan siang dalam firman-NYA:

190. Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya malam dan siang terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal,
191. (yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadan berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata): "Ya Tuhan kami, tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia, Maha Suci Engkau, maka peliharalah kami dari siksa neraka. (QS: Ali Imran: 190-191)

Begitulah...
Kita tidak bisa mundur ke masa lalu  ataupun  melompat  untuk mempercepat  putaran waktu sebab waktu memiliki karakteristik sebagai berikut: 
  •  Waktu cepat berlalu
  •  Waktu yang sudah lewat tak akan bisa diganti atau kembali
  •  Waktu adalah harta yang sangat mahal harganya yang dimiliki manusia

Menurut Reza M Syarif , perpesktif waktu setiap manusia  memiliki tiga titik waktu yaitu:
1. Past Time : Point of Experience
Setiap kita memiliki masa lalu. Masa lalu harus dipandang sebagai Point of Experience, masa lalu adalah titik-titik pengalaman. Kita tidak boleh terpenjara oleh masa lalu. Seperti apapun masa lalu kita, kita harus menyadari bahwa itu hanyalah masa lalu, itu hanyalah titik-titik pengalaman. Kalaulah kemarin kita adalah orang yang sukses, kalaulah kemarin kita mampu mengumpulkan setumpuk prestasi, kita harus sadar sesadar-sadarnya bahwa itu hanyalah masa lalu. Kesuksesan yang sudah kita peroleh kini hanya menjadi masa lalu. Jangan sampai kita dibuat mabuk oleh kesuksesan kita di hari yang telah berlalu.
Maka terhadap masa lalu, kita cukup menjadikannya sebagai ibroh, yang sesekali perlu dijadikan sebagai acuan untuk menatap dan bergerak di masa depan tanpa membuat kita terpenjara olehnya.
2. Present Time : Point of Reality
Seperti apapun masa lalu kita, realitanya kini kita berada pada keadaan yang “seperti ini”. Inilah kenyataan yang kita temui hari ini. Lakukan hal-hal baik hari ini, maka esok kita akan memanennya.
3. Future Time : Point of Prediction
Adapun masa depan, bagi kita semua ia merupakan point of prediction. Semua  masih belum jelas, semua masih berada pada level prediksi. Padahal yang namanya prediksi bisa benar bisa juga salah.
Ini merupakan kehidupan dunia. Padahal ada sesuatu yang pasti yang menjadi pilihan kita setelah kita sampai pada titik akhir waktu yaitu kematian (Al Maut). Janganlah lupa bahwa waktu yang kita lalui selama ini hanya untuk memilih 2 kehidupan yang ada di balik kematian itu. Bahagia atau celaka, di surga atau di neraka. Dan merencanakan waktu sesungguhnya adalah merencanakan apa yang harus kita pelajari, kita perbuat dan amalkan untuk persiapan kehidupan akhirat kita kelak. Firman Allah SWT:


18. Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat); dan bertakwalah kepada Allah, Sesungguhnya Allah Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan. (QS: Al Hasyr: 18)

Marilah kita bersikap bijak terhadap waktu. Jangan terlalu banyak membiarkan waktu berjalan tanpa amal nyata. Marilah berbuat kebaikan di setiap jengkal waktu agar kita tidak merugi.


Ya Allah…
Wahai Dzat Yang Membolak-balikkan Hati, tetapkanlah hati kami agar senantiasa berada di atas Dien-MU... 

Ya Allah…
Wahai Dzat Yang Memalingkan Hati, arahkanlah hatiku agar senantiasa berada dalam ketaatan kepada-MU..


Salam,

http://kholidasign.blogspot.com